AI dan kognitif, disatu sisi, AI bisa banget membantu kita dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menurut kita membosankan, atau bisa dialihdayakan, agar otak dan pikiran kita tidak terbebani dengan hal yang “kecil”, untuk efek jangka panjang, mungkin saja menjadi tidak baik (atau malah baik?), tergantung kita melihatnya, dari sisi positif atau negatifnya.
Jujur, saya terkadang menggunakan AI untuk mencari judul dan beberapa fakta yang diperlukan untuk mendukung artikel yang akan saya tulis, hal yang sebelumnya sulit dilakukan kalau mencari fakta sendiri dengan bermodalkan Search Engine, sedangkan dengan AI, sudah diberikan fakta dan hasil riset yang mendalam, kadang disertakan juga referensi dari fakta yang disajikan (kita kesampingkan dulu halusinasi AI), pekerjaan yang lama dalam mencari fakta, kemudian harus membandingkan, validasi dan lainnya, sampai akhirnya menjadi keyakinan, dengan AI semua instant.
Diartikel tautan di atas, dibahas juga mengenai kita tidak menggunakan otak dan pikiran kita sendiri untuk memvalidasi, atau membuat ide yang kita punya menjadi matang, tapi sudah dimatangkan oleh “pikiran” AI.
Bacaan lain yang mungkin menarik
AI Is Not Your Friend (paywall) — Archive (free-ish)
Everyone Is Cheating Their Way Through College (paywall) — Archive